NAFSIOLOGI atau PSIKOLOGI
Psikologi,
milik siapa?
Tentu saja jika kita melihat
berbagai macam buku yang memuat tentang psikologi, pasti kita akan menemukan
makna yang sama, bahwa psikologi berasal dari bahasa Yunani, psyche yang
berarti jiwa dan logos yang berarti ilmu. Seperti halnya ilmu-ilmu lain,
ternyata psikologi pun sudah secara tidak langsung “dimiliki” oleh satu pihak
yang menginginkan tujuan agar manusia jauh dari Allah. Jika kita lebih jeli
lagi dengan kondisi dunia, dengan tatanan dunia dimana demokrasi selalu
diagung-agungkan, maka kita perlu lari ke negara asal, dan merunut kenapa
selalu Yunani yang menjadi pusat ilmu pengetahuan. Psyche, disampaikan oleh
Plato, bahwa jiwa itu adalah yang menguasai bumi dan seisinya, manusialah yang
memegang peranan. Tidak ada satupun teori tentang kepribadian atau jiwa dari
tokoh-tokoh besar psikologi yang menyebutkan pengaruh Allah sebagai Tuhan
manusia, seolah bahwa manusialah yang memiliki kehendak atas diri dan bumi.
TIDAK SATUPUN!
Plato ternyata adalah seorang
kabbalist!! Penganut setan, alias pemuja Dewa-dewa. Tidak heran jika di Yunani
banyak simbol-simbol tentang kekuatan yang berwujud dewa. Kabbalah yang
merupakan aliran dalam Yahudi merupakan warisan dari Bangsa Mesir Kuno yang
memberi pengaruh pada kaum Yunani untuk membuat tatanan dunia baru (the New
Order: baca Yahudi Kabbalah). Saat membicarakan tentang Kabbalah, maka tidak akan
hanya berhenti pada satu bahasan, tetapi akan saling berkaitan dengan
pokok-pokok bahasan yang lain.
Teori-tepri tentang psikologi
yang diperkenalkan oleh Barat, nyata-nyata juga disusupi dengan konspirasi
jahat ini. Tujuan utamanya adalah untuk menjauhkan manusia dari Allah, Rabb
semesta alam. Teori psikoanalisis dari Freud. Semua buku tentang psikologi
kepribadian menyatakan bahwa teori Freud terbukti tidak ilmiah, dan merunut
dari sejarah Freud yang bukan berasal dari ilmuwan psikologi, namun dari kedokteran.
Terlihat dipaksakan memang, tetapi menjadi tidak aneh lagi saat ia
mengungkapkan bahwa isi dari manusia itu adalah seksual dan agresivitas! Freud
adalah penganut Kabbalah, aslinya psikoanalisis itu adalah ritual suci di dalam
Kabbalah itu sendiri, yang menggunakan ritual seksual sebagai puncak ritual
tertinggi untuk mendapatkan “aura” suci atau yang mereka sebut dengan “Sang
Pencerah” -The Lucifer- .
Sampai di sini, mungkin ada yang
bertanya-tanya, sepertinya ada judul Film Indonesia yang berjudul “Sang
Pencerah”, apa hubungannya dengan istilah tersebut. Ini yang sedang menjadi
penyelidikan, kenapa juga Muhammadiyah berlogo matahari, padahal yang kita
kenal bahwasanya matahari adalah salah satu simbol Dewa (di Jepang, Yunani,
Mesir Kuno). Apakah ada penyusup “Kabbalah” di area kita?
Ah, itu bahasan nanti, kita
kembali lagi ke bahasan tentang psikologi. Apakah saat Anda di sekolah, Anda
pernah diajari, kenapa psikologi disimbolkan dengan Trisula? Atau kenapa di
bidang kedokteran dan farmasi selalu ada lambang ular?
Diskusi ini akan berlanjut,
setelah Anda bisa menyelesaikan membaca buku karangan Rizki Ridyasmara, Codex
dan The Jacatra Secret. Soon, saya akan membuat buku serupa yang berkisah
tentang sejarah ilmu “setan” psikologi dan Saya lebih menyukai mengambil root
“Nafsiologi” daripada “Psikologi”. Saya juga lebih menyukai disebut sebagai nafsiolog dan personality profiler. Bagaimana dengan Anda?
saya menulis tentang symbol juga mbak, mungkin bisa membantu soal logo trisula:
BalasHapushttp://muslimpsikologi.blogspot.com/2013/02/beyond-symbol.html
Sang Pencerah itu maksudnya sang illuminator (tokoh iluminati, isyra')mungkin ya mbak?
Karena katanya tidak ada satupun organisasi besar di dunia ini yang tidak disusupi Ilumunati.
Kalo nama Lucifer setahu saya artinya "morning star" atau "yang bersinar".